Yogyakarta, Tujuan Favorit Para “Pelancong” dan “Pelajar”
Yogyakarta, dikenal dengan banyak istilah. Mulai dari kota pelajar, kota
budaya, kota wisata hingga kota kuliner. Ini terbukti dengan banyaknya sekolah,
madrasah, pondok pesantren dan perguruan tinggi baik swasta maupun negeri di
kota itu. Pada tahun 2010 terdapat 1065 institusi pendidikan dari tingkat taman
kanak-kanak (TK) hingga perguruan tinggi (PT). Jumlah guru maupun dosen yang
mengajar mencapai 14493 orang pada tahun 2010. Jumlah peserta didik mulai dari
siswa TK hingga mahasiswa di PT adalah 137949 jiwa. Khusus untuk mahasiswa,
dari sejumlah 42629 orang, sebagian besar adalah mahasiswa luar yang tinggal
baik indekos, kontrak, maupun membeli rumah di Kota Yogyakarta. Pada masa-masa
tahun ajaran baru, jumlah pendatang di Yogyakarta meningkat drastis dan stabil
kembali pada saat masa perkualian berjalan. Hal ini menunjukkan animo calon
mahasiswa maupun orang tua mahasiswa untuk menyekolahkan anaknya ke Yogyakarta
masih tinggi.
Selain itu, Yogyakarta menyimpan ratusan tempat wisata, baik wisata alam
(pantai, pegunungan, goa, air terjun, kebun buah dan desa wisata), wisata
peninggalan sejarah seperti museum Monumen Jogja Kembali (MONJALI), museum
Afandi (seni lukis), museum Penerbangan dan masih banyak lagi. Tidak ketinggalan,
situs-situs sejarah peninggalan kejayaan Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat
seperti TUGU, Kraton, Taman Sari, Kandang Menjangan menunjukkan betapa indah
dan layak dikunjungi. Tidak salah kalau setiap musim liburan, ribuan bahkan
ratusan ribu pelancong datang ke Yogyakarta.
Yogyakarta merupakan destinasi pariwisata kedua di Indonesia setelah
Bali. Obyek wisata yang biasa dikunjungi oleh wisatawanasing maupun domestik
sangat beragam dan jumlahnya mencapai 23 tempat dengan pengunjung pada tahun
2006 sebanyak 654.502 orang. Kondisi ini menurun 54,61% dibanding dengan
pengunjung pada tahun 2005 yang mencapai 1.442.405 orang. Dari data yang
didapat, ada sekitar 233.458 wisatawan yang menginap di hotel berbintang maupun
hotel kelas melati. Sebanyak 219.368 orang adalah wisatawan lokal, dan sisanya
sebanyak 14.090 orang merupakan wisatawan asing. Sebuah nilai fantastis yang
tidak bisa dipandang sebelah mata.
Ladang Bisnis Potensial: Memanfaatkan Peluang
Lalu, bagaimana dengan pertumbuhan sektor bisnis di Kota Gudeg tersebut? seiring
dengan banyaknya populasi, tentu kebutuhan pun meningkat. Inilah yang banyak
dimanfaatkan oleh “pembaca peluang” untuk menjalankan bisnisnya. Dengan potensi
besar yang dimiliki, hampir setiap usaha (yang ditekuni ddan dikelola dengan
baik) berkembang pesat. Saya berani katakan bahwa semua jenis usaha ada di
Jogja. Mulai dari percetakan dan penerbitan, Jogja punya LkiS, Pustaka
Pesantren, Pro-U, Al-Barokah, Campusiana dan masih ada ratusan lainnya. Jasa Laundry
yang begitu menjamur di Jogja, dimanfaatkan untuk memfailitasi orang-orang yang
“tidak sempat” mencuci dan menyetrika pakaian mereka. Dari yang kelas kecil
dengan harga Rp. 2.000 hingga kelas atas dengan pangsa pasar hotel-hotel
berbintang. Sebut saja MELIA LAUNDRY dan SIMPLY FRESH yang memiliki
ratusan cabang di seluruh Indonesia.
contoh outlet SIMPLY FRESH Laundry |
Warung BRUJO (Bubur Kacang Ijo) komunitas Pedagang Indomie Rebus (PIR Jogja) |
Anak-anak sedang berada di ANGKRINGAN |
Belum lagi kuliner, usaha makanan begitu marak. Hampir di setiap sudut
jalan kita bisa temukan warung panganan. Mulai dari ANGKRINGAN khas Jogja, Kedai
Bakmi, Warung Burjo komunitas Sunda, pedagang Bakso, Cimol, Warung Nasi Padang,
Penjual Sate, Nasi Goreng, Warung dan Kedai Kopi ala mahasiswa menjamur
dimana-mana. Bisnis kuliner seolah “tak ada matinya”. Semua jenis wirausaha
dapat besar dan berkembang dengan syarat; 1. Melihat pangsa pasar, 2. Managemen
dan pengelolaan yang baik, 3. Inovasi dan kreatifitas juga harus selalu diupdate.
Dengan alasan inilah mengapa kami berani untuk memfasilitasi ide-ide
cemerlang yang para (calon) pengusaha Jogja untuk dikembangkan. Saya pernah
berpikir dan menghayal: “seandainya saya punya uang banyak, akan saya gunakan
untuk modal ide-ide tersebut”. Namun, itu semua baru sebatas angan, karena
faktanya saya belum “kaya” seperti impian tersebut. hehehehe...
SALAM BLOGGER...!!!!
- Sumber: BPS Jogja, Development and Public Administration dan berbagai sumber lainnya.
setuju sekali, kayaknya cocok ditambahkan julukan jogja kota pengusaha...semoga semakin istimewa
BalasHapusPSC Indonesia - Jasa Pembuatan Website Murah Jogja
www.pscindonesia.com
siiippp....sepakat!!!
BalasHapus